cari artikel di blog ini

Senin, 23 November 2009

PEMANFAATAN TEKNOLOGI PANAS BUMI DI INDONESIA

Apakah Geothermal atau Panas Bumi ?
• Geo‐thermal ‐ Geothermal power (from the
Greek roots geo, meaning earth, and
thermos, meaning heat) is power extracted
from heat stored in the earth. ‐ Wikipedia
• … of or relating to the heat in the interior of
the earth ‐ wordnetweb.princeton.edu
• Energy from reservoirs in the Earth’s
surface, such as geysers or ground water that
is ‘heat energy’ ‐ www.greenenergy360.org
Temperatur :
1. At 30‐69ºC : thermoculture ( Hot Spa, Pemandian
TEKNOLOGI GEOTHERMAL
p ,
Air Panas, Memasak dll)
2. At 70‐140ºC : Pemanas air & ruangan, Pengering
3. At 140‐220ºC: Pengering, Process Heat, binary PP
4. At 220+ºC: Steam turbine, binary PP or process
steam
9
Temperatur :
1. At 30‐69ºC : thermoculture ( Hot Spa, Pemandian
TEKNOLOGI GEOTHERMAL
p ,
Air Panas, Memasak dll)
2. At 70‐140ºC : Pemanas air & ruangan, Pengering
3. At 140‐220ºC: Pengering, Process Heat, binary PP
4. At 220+ºC: Steam turbine, binary PP or process
steam
17
a) Flashed Plant
TEKNOLOGI GEOTHERMAL
b) Binary Plant
c) Combined Cycle PP
Teknologi
1. Proven Technology
2. Tidak tegantung dengan musim
KEUNTUNGAN & MANFAAT
3. Berperan sebagai base load ( CF > 90% ).
4. Dapat dikembangkan secara bertahap ( 250 kW –
110 MW )
Ekonomi
1. Biaya O & M rendah.
2. Biaya bahan bakar tidak ada
KEUNTUNGAN & MANFAAT
3. Meningkatkan tingkat sekuriti energi nasional
4. Menggunakan energi setempat
5. Menggerakkan perekonomian setempat
Lingkungan
1. Emisi sangat rendah dibandingkan dengan
pembengkit berbahan bakar fosil
KEUNTUNGAN & MANFAAT
fosil.
2. Menggunakan tanah yang tidak luas dibandingkan
dengan pembangkit lain.
Investasi Panasbumi (greenfield dev.)
1. Lead time yang panjang;
• Pre Feasibility Study : 1 tahun
• Exploration : 2 – 3 tahun
• Development / Construction : 2 – 3 tahun
Total lead time : 5 – 7 tahun
2. Risks
• Resources (Exploration & Exploitation) Risks
• Construction Risk
• Perceived Buyer (PLN) Risk
• Country Risk.
3. IRR = Riskless Rate + Risk Premium
KESIMPULAN
• Potensi Geothermal di Indonesia sangat besar
• Teknologi geothermal sudah proven dan ramah
lingkungan
• Diperlukan lead times yang panjang serta initial
cost yang tinngi dalam pengembangan
geothermal
• Pemanfaatan Geothermal di Indonesia
memerlukan kerjasama yang erat antara
pengembang, pemakai, Pemerintah dan Lender.


biofuel sebagai energi masa depan

Ada berbagai masalah di lingkungan sekitar kita;
1. Pencemaran udara yang telah mengkhawatirkan
2. Adanya standar emisi Internasional
kedua masalah di atas dapat di atasi dengan cara membuat biofuel dari sumber minyak hayati
merupakan salah satu solusi permasalahan dari sisi supply, perbaikan kualitas udara dan penciptaan ekonomi kerakyatan.
apa itu BIOFUEL ?
• Biofuel = bahan bakar nabati
• Merupakan bahan bakar alternatif bagi bahan bakar fossil, yang diproduksi dari bahan baku yang bersumber dari tanaman
• Merupakan bahan bakar yang ramah lingkungan dan terbarukan
• Yaitu :
• biodiesel (alternatif untuk minyak
diesel/solar),
• biethanol (alternatif untuk
premium/bensin),
• bio-oil atau pure plant oil - PPO (alternatif minyak bakar)
bakarminyak tertentu
• Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu yang selanjutnya disebut Jenis BBM tertentu adalah bahan bakar yang berasal dan atau diolah dari minyak bumi dan atau bahan bakar yang berasal ataua diolah dari minyak bumi yang telah dicampurkan dengan bahan bakar nabati.
iBiotucl) sebagai Bahan Bakar Lain dengan jenis, standar dan mutu
(spesifikasi), harga, volume) dan konsumen tertentu.
• Dalam rangka penyediaan dan pendistribusian jenis HEM Tertentu,
Badan Usaha yang mendapatkan penugasan pcnyediaaan dan
pendistribusian jenis BBM Tertentu wajib mencampurkan BBN yang
dilaksanakan sccara bertahap sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
• Badan Usaha dalam melakukan pencampuran BBN sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) wajib memanfaatkan dan mengutamakan produksi BBM dalam negri
BIODIESEL ?
• Bahan bakar alternatif minyak
diesel/solar yang ramah lingkungan
• Digunakan untuk mesin diesel
• Secara kimia merupakan methyl
ester yang terbuat dari minyak atau
lemak nabati yang direaksikan
dengan methanol
• Produk yang sudah ada di pasaran :
BIOSOLAR dari Pertamina,
merupakan campuran Biodiesel 2.5% dan solar 97.5%


CHALLENGES
1. Increasing variety in feedstock availability
2. Increasing efficiency in process technology
3. Improvement parameters for Biofuel quality
4. Accelerating production development
5. Broad variety in different marketing strategy
6. Challenges for further engine warranties
7. Solid legal framework in pushing the markets
8. Broadening information basis and easier access


Technology and Plant Capacity Selection,
depend on:
• Plant location
• Availability and characteristic of raw
material
• Local fuel demand
• Human resources level
• Local industries capability
Local content
Current Problem
1. Biodiesel still classified as a non- subsidized fuel.
2. FAME price is tend to increase and passing the MOPS price.
3. Biofuel mandatory has been issued by the government. The following
biodiesel related questions are often asked by industries:
- Price (raw material, cost production)
- Quality product guarantee
- OEM (Owner Equipment Manufacture)
guarantee
- Quick property test (B100
and BXX)
- Effect to engine safety/life,
performance and emission
- Effect to fuel consumption
- Application of biodiesel on
generator, gas turbine and
boiler
- How to handling (blending,
transportation, storage)
-stability (oxidation)





Minggu, 22 November 2009

Pembukaan lahan

Pembukaan lahan hutan belum bawa kesejahteraan bagi warga kampong

Pembukaan hutan untuk investasi untuk perkebunan dan pengolahan kayu di papua belum membawa kesejahteraan bagi masyarakat. Kegiatan itu dinilai lebih banyak menimbulkan degradasi masyarakat dan adat.

Yang jelas, warga dipedalaman kesulitan mendapatkan makanan dan obat karena hutan di buka. Hal ini mengemuka dalam paparan periset Forum Kerja Sama LSM papua, dalam kongres kehutanan I Foker di jayapura,papua. Paparan disampaikan tujuh periset yang meneliti wilayah besar adat papua, yaitu Mamta, Ha Anim, Momberai, Mee Pago, dan Saireri yang meliputi kabupaten Marauke, Boven Digul, Mappi, Teluk Bintuni, Teluk Wondama, dan lain-lain.

Pemahaman adat ini mulai bergeser ketika masyarakat di kampong melihat bahwa hutan/tanah bernilai ekonomi. Dampaknya, masyarakat terlibat konflik antara warga dalam menentukan batas kepemilikan hutan dan kehilangan identitas warga.

Masuknya berbagai perusahaan kayu yang menawarkan iming-iming uang melimpah membuat masyarakat menyerahkan hutannya untuk di tebang. Sayangnya, masyarakat tidak dapat mengelola uang ketika harus mengubah kehidupan tradisional menjadi kehidupan modern yang serba membutuhkan uang.

Pembukaan kebun kelapa sawit menyebabkan masyarakat kehilangan hutan sagu tempat mencari makanan pokokdan berbagai satwa buruan. Kabupaten Keerom seluas 936.500 hektar memiliki 9300 hektar perkebunan kelapa sawit, artinya terbesar di papua.

Kekhawatiran atas dampak pembukaan hutan untuk kelapa sawit di tuturkan periset Jago Bukit yang mengkaji wilayah adapt Ha Anim atau kabupaten Marauke dan sekitarnya. Sebuah perusahaan besar akan membuka perkebunan kelapa sawit seluas 176.000 hektar di Distrik Edera, Mappi. Di sisi lain, pemilik hak ulayat suku auwyu memiliki pengalaman dengan perkebunan karet sejak zaman Belanda. Pemerintah diharapkan memberikan kebebasan warga untuk memilih program yang sesuai. Jayapura, Kompas tanggal 21 november 2009.

Penanganan banjir

DPRD : Harus siapkan relokasi penduduk

DPRD DKI Jakarta meminta pemerintah provinsi focus dalam membangun rumah susun sederhana sewa didekat sungai. Rumah susun diperlukan untuk memindahkan penduduk yang tinggal dibantaran sungai.

“Tahun depan pemerintah mengeruk dan menormalisasi 13 sungai utama dijakarta. Langkah itu sulit di lakukan jika tidak memindahkan warga yang tinggal di bantaran sungai”, kata ketua fraksi PKS DPRD DKI nurmansjah lubis.

Menurut nurmansjah pemprov seharusnya sudah menentukan lokasi pembangunan rumah susun (rusun) untuk merelokasi warga. Selain itu, target pembangunan dan dananya harus sudah diajukan.

Jika tidak ada rusun, warga di tepi sungai akan menolak proyek pengerukan dan normalisasi sungai. Penolakan akan menjadi penghambat yang sangat serius dalam proyek penanganan banjir.

Sampai saat ini, kata nurmansjah pemprov baru menganggarkan dana Rp 68 miliar untukpembangunan rusun di waduk pluit guna relokasi. “Tidak ada alokasi anggaran pembangunan rusun untuk merelokasi warga bantaran sungai lain” katanya.

Gubernur DKI Fauzi Bowo mengatakan, pembangunan rusun sederhana sewa diperlukan untuk merelokasi warga di bantaran sungai. Selain mengganggu proses pengerukan, keberadaan mereka mempercepat pendangkalan dan penyempitan sungai.

Sebanyak 70.000 unit rusun perlu dibangun untuk menampung semua warga di bantaran sungai. Namun, Fauzi belum menentukan lokasi yang dipilih untuk pembangunan dan target penyelesaian rusun itu. “Pembangunan rusun tanggung jawab pemprov dan pemerintah pusat” kata Fauzi seusai meninjau sungai ciliwung kemarin.

IPTEK


Morfin dorong penyebaran tumor

Dua penelitian memperkuat bukti bahwa morfin atau obat penghilang rasa sakit mengandung candu lainnya yang dapat menyebabkan pertumbuhan dan penyebaran sel kanker. Hasil penelitian itu akan dipresentasikan dalam sebuah konferensi kanker internasional di Bosten, Amerika Serikat. Penelitian itu juga mendemonstrasikan cara mencegah zat candu agar tidak mencapai sel kanker paru-paru serta mengurangi perkembangbiakan, invasi, dan migrasi sel kanker.Tes terhadap kultur sel dan tikus memperlihatkan reseptor zat adiktif (tempat morfin bekerja dalam tubuh) mungkin menwarkan target pengobatan yang potensial. “Penelitian ini dapat mengubah cara dokter melakukan anestesi terhadap pasien kanker” ujar Patrick A Singleton, asisten professor kedokteran di Universitas Chicago dan penulis utama studi tersebut. Morfin dapat mendorong perkembangbiakan sel kanker, menghambat sel imun, dan mendorong pertumbuhan pembuluh darah baru. Para peneliti juga menemukan methylnaltrexone mengurangi perkembangbiakan sel kanker pada tikus sekitar 90 %. (HEALTHDAY NEWS/INE).

Energi Terbarukan

Listrik dari panas bumi terkendala non teknis

Potensi panas yang ada di luar jawa, misalnya di Sulawesi Utara mencapai 1.700 MW, tetapi sekarang baru di manfaatkan sekitar 60 MW atau 3,5 %. Pemanfaatan energi terbarukan panas bumi ini terkendala faktor non-teknis.

“Soal investasi dengan panas bumi tidak ada masalah tetapi permasalahannya terletak pada pembahasan yang melibatkan pemerintah pusata yang kaku,birokratis dan tak realistis” kata pak gubernur Sulut Sinyo Harry Sarundajang, Kamis malam di Jakarta.

Kompas dan bank pembangunan asia (ADB) sebelumnya mendatangi pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Lahendong II. ADB menyalurkan pinjaman sebesar 30jt $ untuk PLTP Lahendong II di Desa Tontangdow kecamatan tomohon selatan kota tomohon. Pembangkit tersebut mulai beroperasi pada tanggal 17 Juni 2007.

Di wilayah Sulut dan daerah sekitarnya kini terjadi pemadamn listrik bergilir, 4-7 jam tiap hari. GM PT PLN Wilayah Sulut, Sulteng, dan Gorontalo Dadan Koerniadipoera menyatakan, per juli 2009 ada 38.217calon pelanggan butuh kapasitas 125 MW.

Menurut Sarundajang potensi panas bumi untuk skala besar harus bias di prioritaskan. “Kalau pertamina dan PLN tidak memiliki investasi untuk pengeboran dan pembangkit, seharusnya diberikan kepada pihak lain atau swasta” kata Sarundajang.

Harga produksi Listrik dari PLTP Lahendong Rp 399 per kilowatt jam ( kWh ), Menurut manajer PLTP Lahendong PT PLN Djoni Kalalo. Tarif dasar ke pelanggan Rp 640 per kWh. Saat ini TDL PLN golongan tarif R-1 blok III (pemakaian di atas 60 kWh). Besarnya Rp 495 per kWh. Jakarta, Kompas tanggal 21 November 2009

Jumat, 20 November 2009

perkembangan iptek lingkungan

Ilmu pengetahuan dan teknologi, lingkungan, budaya bangsa merupakan tiga unsur yang sangat erat hubungannya dalam peradaban manusia yang tinggal di planet bumi. Kondisi adaptasi terhadap lingkungan bagi pijakan manusia telah melahirkan pengetahuan dan cara atau teknologi yang tepat guna untuk kesinambungan kehidupan dimuka bumi. Lingkungan tempat seluruh kehidupan makhluk hidup dimuka planet bumi merupakan kondisi awal yang kemudian akan memberi tantangan bagi para penghuni untuk beradaptasi yang kemudian berlanjut dengan perkembangan perilakunya.

Adaptasi yang telah berlangsung sejak manusia pertama ada dan berlanjut secara turun temurun dengan kenaikan jumlah penghuni yang makin lama makin menyebar, makin pula memberi peluang munculnya pemikiran adaptasi dalam kelangsungan hidup. Kondisi adaptasi terhadap lingkungan bagi pijakan manusia telah melahirkan pengetahuan dan cara atau teknologi yang tepat guna untuk kesinambungan kehidupan di muka bumi.Konsep dasar pemikiran munculnya pengetahuan dan teknologi ini, berdasarkan pada kenyataan bahwa kondisi lingkungan menjadikan dasar bagi munculnya iptek dan budaya/perilaku dalam adaptasi dan kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat dipelajari dari kondisi lingkungan yang kerapatan penghuninya yang padat/rapat dengan munculnya tantangan dari alam yang sering memberikan bencana seperti yang umumnya terjadi dikawasan daerah sub tropis. Sehingga kawasan sub tropis umumnya memberikan kontribusi yang cukup tinggi dalam peradaban dan budaya manusia dari jaman dulu hingga kini. Kenyataan sejarah membuktikan, bahwa manusia yang tinggal di kawasan sub tropis telah terlebih dahulu maju dari kawasan lainnya di bumi. Oleh karena itu, ekspansi dan perluasan kekuasaan umumnya dilakukan oleh para penghuni yang tinggal di kawasan tersebut dari dahulu hingga jaman modern di abad milinium ke tiga. Dari perkembangan yang sedang berlangsung, memberikan arah dan pandangan bahwa iptek dan budaya lahir dari kondisi lingkungan dan upaya adaptasi dalam menyikapi kondisi lingkungan alam dan sekitarnya.

Wilayah Indonesia yang secara geografis berada dikawasan tropis dengan lingkungan alam dan sekitarnya cukup bersahabat, kondisi perkembangan iptek awalnya tergantung dari perkembangan peradaban yang awalnya dijajah oleh bangsa lain yang umumnya berasal dari kawasan sub tropis, (Belanda, Inggris, Jepang dan Sekutu).

Kondisi awal yang umumnya kurang mendukung, masih terciptanya budaya dengan kemudahan dalam kehidupan dengan kejadian rendah terhadap bencana alam ini, telah memberikan perhatian dan kepedulian tentang penciptaan pengetahuan dan teknologi berjalan sesuai kondisi yang berkembang. Sehingga perkembangan iptek dari awal masih sangat tergantung pada perkembangan di tingkat global. Dari perjalanan Bangsa Indonesia sejak jaman kemerdekaan hingga kini, pengelolaan dan pembinaan iptek terkesan ketergantungan pada iptek manca negara, hingga landasan dasar iptek yang cocok dan sesuai dengan kondisi lingkungan di Indonesia kurang mendapat perhatian dan dukungan.

Kondisi ini umumnya bersamaan dengan ekspansi dan budaya asing telah merebak dan berkembang pula di bumi pertiwi di Indonesia. Adanya upaya pemanfaatan iptek tanpa dilandasi dasar pengetahuan kuat yang berlangsung menjelang akhir abad 20, dengan catatan adopsi iptek dari manca negara, telah memberikan kondisi yang kurang berkembang sebagaimana mestinya. Landasan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sesuai dengan perkembangan kondisi lingkungan mungkin akan dapat dibangun dengan memperhatikan situasi dan kondisi yang terjadi di bumi pertiwi yang berada di kawasan tropis.

Pembangunan landasan dasar ini mutlak diperlukan saat ini manakala pembangunan dasar yang kuat tersebut dilanjutkan dengan upaya untuk mengembangkan mekanisme yang sesuai dan cocok serta penyesuaian/adaptasi dengan iptek manca negara yang kian merebak.

Karena para ahli dan pemikir dengan kualifikasi pendidikan pasca sarjana dari manca negara, penyesuaian diri dengan pengarahan dan pembinaan yang berjenjang dan berkelanjutan merupakan bagian dari pembangunan dasar iptek yang mungkin akan dapat menahan ketergantungan iptek dari manca negara.

Kemudian pembenahan diri kedalam kaitan dengan sistem pemantauan, pengarsipan dan sosialisasi yang berjenjang dan berkelanjutan akan dapat memberi kontribusi tercapainya landasan iptek di Indonesia. Perkembangan yang telah terjadi dengan masuknya iptek dan budaya manca negara seyogyanya ditelusuri dan dikaji untuk diiringi dengan upaya penyelarasan dan sosialisasi meluas. Dengan adanya kondisi iptek yang tidak tentu arah dengan kondisi lingkungan yang telah berubah telah memberi kondisi yang kini berkembang dengan catatan adanya kecenderungan : Telah ada perlindungan atas produk asli Indonesia (patent produk tertentu), Bencana makin sering namun terlambat dan minim teknologi penanggulangan, Produk pangan (beras) mulai tergantung dari manca negara selebihnya masih tergantung impor, dan lainnya yang terkait.

Pembangunan landasan masyarakat akan iptek (capacity building development) yang berkelanjutan mungkin merupakan cara yang dapat dilakukan dalam rangka pengentasan kondisi yang makin menjerumuskan pada situasi dan kondisi yang kurang diharapkan oleh kita bangsa Indonesia. Kenyataannya, globalisasi IPTEK dan budaya telah berkembang dan berlangsung. Apakah kita akan berdiam diri atau berupaya agar tidak larut/tenggelam ?.

Kesemuanya ini ditengahkan dalam rangka penyadaran diri dalam pembangunan landasan dari IPTEK (base line) yang spesifik dan sesuai dengan budaya bangsa Indonesia dengan adat ke Timurannya. (Koran Jakarta, 29 April 2009 / Humasristek)